Date: 2nd October 2012
Showing posts with label lesson. Show all posts
Showing posts with label lesson. Show all posts
Friday, October 5, 2012
Friday, March 9, 2012
Behind the Scene 3|3
![]() |
Rahma Almuftiani (Sandra) |
![]() |
karaoke at King's Garden |
![]() |
take picture for cover |
Catasya (sherry) dan Zihan (shireen) |
Thursday, March 8, 2012
Behind the Scene 2|3
right, Catasya: make up artistic |
sSs with Astrada |
![]() |
artistic |
![]() |
Zihan Zakiyah: make up artistic |
![]() |
sunset at King's Garden |
Saturday, February 25, 2012
Sunday, January 29, 2012
On Progress
![]() |
catasya, syifa, zihan, me |
At my school. There is a art subject with three selection Theater, Music and Paint. I choose Theater and that's my new project at my 6 th semester. IX-8 (my class) has been making film!! wuhuuuuuuuuuuu!! good luck for us! keep solidarity!
Saturday, August 20, 2011
Perserikatan Banga - Bangsa
Perserikatan Bangsa-bangsa atau disingkat PBB (bahasa Inggris: United Nations atau disingkat UN) adalah sebuah organisasi internasional yang anggotanya hampir seluruh negara di dunia. didirikan di San Francisco pada 24 Oktober 1945.
Sejarah singkat
Liga Bangsa-Bangsa yang dikenal sebagai pendahulu PBB gagal mencegah Perang Dunia II (1939-1945). Franklin D. Roosevelt pertama menciptakan istilah "United Nations" atau Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai istilah untuk menggambarkan negara-negara Sekutu untuk sebuah organisasi dunia baru. Istilah ini pertama kali secara resmi digunakan pada 1 Januari 1942, ketika 26 pemerintah menandatangani Piagam Atlantik (Antlantic Charter) pada 14 Agustus 1941, berjanji untuk melanjutkan usaha perang. Pada tanggal 25 April 1945 di San Fransissco Konferensi PBB tentang Organisasi Internasional dimulai oleh 50 negara pendiri (original members), di tandatanganinya Piagam PBB pada tanggal 25 juni 1945 dan mulai berlaku pada tanggal 24 oktober1945.
Markas besar PBB terletak di New York, Amerika Serikat. Namun karena PBB adalah sebuah organisasi internasional beranggotakan negara-negara berdaulat, seluruh kantor dan tanah tempat PBB berlokasi diakui sebagai wilayah internasional. PBB juga mempunyai bendera, kantor pos, dan perangko sendiri. PBB memiliki enam bahasa resmi: Arab, Cina, Inggris, Perancis, Rusia, dan Spanyol. Hingga juni tahun 2007 sudah ada 192 negara anggota. 18 september 1950 Indonesia masuk PBB, keluar tanggal 7 januari 1965 dan masuk kembali tanggal 28 september 1966.
Asas Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai berikut.
1. Persamaan derajat dan kedaulatan semua negara anggota
2. Persamaan hak dan kewajiban semua negara anggota.
3. Penyelesaian sengketa dengan cara damai.
4. Setiap anggota akan memberikan bantuan kepada PBB sesuai ketentuan Piagam PBB.
5. PBB tidak boleh mencampuri urusan dalam negeri negara anggota.
Tujuan Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai berikut
1. Memelihara perdamaian dan keamanan dunia.
2. Mengembangkan hubungan persahabatan antarbangsa
3. Mengembangkan kerjasama internasional dalam memecahkan masalah-masalahekonomi, sosial, budaya, dan kemanusiaan
6. Menjadikan pusat kegiatan bangsa-bangsa dalam mencapai kerja sama yang harmonisuntuk mencapai tujuan PBB.
Alat Kelengkapan PBB
1. Majelis Umum PBB (General Assembly)
2. Dewan Keamanan PBB (Security Council)
3. Dewan Ekonomi dan Sosial (Economic and Social council)
4. Sekretariat PBB (Secretary)
5. Dewan Perwakilan PBB (Trusteeship Council)
6. Mahkamah Internasional (International Court of Justice)
1. Majelis Umum PBB (General Assembly)
2. Dewan Keamanan PBB (Security Council)
3. Dewan Ekonomi dan Sosial (Economic and Social council)
4. Sekretariat PBB (Secretary)
5. Dewan Perwakilan PBB (Trusteeship Council)
6. Mahkamah Internasional (International Court of Justice)
Sekretaris Jenderal PBB saat ini adalah Ban Ki-moon asal Korea Selatan. Beliau resmi dilantik pada Kamis 14 Desember 2006 dan menjabat sejak 1 Januari 2007.
Terdapat juga badan-badan khusus PBB yang berfungsi lebih khusus untuk membantu misi dan visi PBB itu sendiri yakni
1. FAO
2.. IDA
3. ILO
4. IMF
5. UNDP
6. UNESCO
7. UNICEF
1. FAO
2.. IDA
3. ILO
4. IMF
5. UNDP
6. UNESCO
7. UNICEF
Friday, June 24, 2011
pidato yang mencenangkan PBB oleh Severn Suzuki
![]() |
SPEAKING AT RIO 1992 |
"Hello, I’m Severin Suzuki, speaking for ECO, the Environmental Children’s Organization.
We are a group of four twelve and thirteen year-olds from Canada trying to make a difference…"
"We raised all the money ourselves to come 5,000 miles to tell you adults you must change your ways.
Coming here today I have no hidden agenda. I’m fighting for my future. Losing my future is not like losing an election or a few points in the stock market.
I am here to speak for all future generations yet to come. I am here to speak on behalf of the starving children around the world whose cries go unheard. I am here to speak for the countless animals dying across this planet because they have nowhere left to go.
I am afraid to go out in the sun now because of the holes in the ozone.
I am afraid to breathe the air because I don’t know what chemicals are in it.
I used to go fishing in Vancouver, my hometown, with my dad, until just
a few years ago we found the fish full of cancers. And now we hear about animals and plants going extinct every day - vanishing forever.
In my life, I have dreamt of seeing the great herds of wild animals, jungles, and rain forests full of birds and butterflies, but now I wonder if they will even exist for my children to see.
Did you worry about these things when you were my age?
All this is happening before our eyes, and yet we act as if we have all the time we want and all the solutions. I’m only a child and I don’t have all the solutions, but I want you to realize, neither do you!
You don’t know how to fix the holes in our ozone layer.
You don’t know how to bring the salmon back up a dead stream. You don’t know how to bring back an animal now extinct.
And you can’t bring back the forests that once grew where there is now a desert.
If you don’t know how to fix it, please stop breaking it!
I’m only a child, yet I know we are all a part of a family, five billion strong—in fact, 30 million species strong. And borders and governments will never change that. I’m only a child, yet I know we are all in this together and should act as one single world toward one single goal.
In my anger, I am not blind, and in my fear, I am not afraid to tell the world how I feel.
In my country, we make so much waste. We buy and throw away, buy and throw away. And yet northern countries will not share with the needy.
Even when we have more than enough, we are afraid to lose some of our wealth, afraid to let go.
In Canada, we live the privileged life with plenty of food, water, and shelter. We have watches, bicycles, computers, and television sets. Two days ago here in Brazil, we were shocked when we spent time with some children living on the streets. And this is what one child told us: “I wish I was rich. And if I were, I would give all the street children food, clothes, medicine, shelter, love, and affection.”
If this child on the street who has nothing is willing to share, why are we who have everything still so greedy? I can’t stop thinking that these children are my own age, that it makes a tremendous difference where you are born.
I could be one of those children living in the favelas of Rio.
I could be a child starving in Somalia, a victim of war in the Middle East, or a beggar in India.
I’m only a child, yet I know if all the money spent on war was spent on ending poverty and finding environmental answers, what a wonderful place this Earth would be.
But I don’t think you can say that to us anymore. Are we even on your list of priorities? My dad always says, “You are what you do, not what you say.”
Well, what you do makes me cry at night. You grown-ups say you love us.
I challenge you, please, make your actions reflect your words.
Thank you for listening."
PBB menjawab : “Hari ini saya merasa sangatlah malu terhadap diri saya sendiri karena saya baru saja disadarkan betapa pentingnya linkungan dan isi nya di sekitar kita oleh anak yang hanya berusia 12 tahun yang maju berdiri di mimbar ini tanpa selembar pun naskah untuk berpidato, sedangkan saya maju membawa berlembar naskah yang telah dibuat oleh assisten saya kemarin.
Saya … tidak kita semua dikalahkan oleh anak yang berusia 12 tahun “
Friday, June 17, 2011
Sumpah pemuda
Sumpah Pemuda merupakan bukti otentik (sumpah setia) pada Kongres Pemuda II tanggal 28 Oktober 1928 bahwa Bangsa Indonesia dilahirkan. Gagasan penyelenggaraan Kongres Pemuda II berasal dari Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI), kongres dilaksanakan di tiga gedung yang berbeda dan dibagi dalam tiga kali rapat. Diketuai oleh Sugondo Djojopuspito dari PPPI dan wakilnya Joko Marsaid dari Jong Java.
Rapat pertama, Sabtu, 27 Oktober 1928, di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Waterlooplein (sekarang Lapangan Banteng. Dalam sambutannya, Soegondo berharap kongres ini dapat memperkuat semangat persatuan dalam sanubari para pemuda. Acara dilanjutkan dengan uraian Moehammad Jamin tentang arti dan hubungan persatuan dengan pemuda. Menurutnya, ada lima faktor yang bisa memperkuat persatuan Indonesia yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan.
Rapat kedua, Minggu, 28 Oktober 1928, di Gedung Oost-Java Bioscoop, membicarakan perkara pendidikan oleh Djokosaworno, Ki Hajar Dewantaro dan Kedua pembicara, Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro, sependapat bahwa anak harus mendapat pendidikan kebangsaan, harus pula ada keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah. Anak juga harus dididik secara demokratis.
Rapat Ketiga, Gedung Indonesisch Clubhuis Kramat 106. Sekarang menjadi museum sumpah pemuda. Soenario menjelaskan pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan. Sedangkan Ramelan mengemukakan, gerakan kepanduan tidak bisa dipisahkan dari pergerakan nasional. Gerakan kepanduan sejak dini mendidik anak-anak disiplin dan mandiri, hal-hal yang dibutuhkan dalam perjuangan.
Sebelum kongres ditutup diperdengarkan lagu “Indonesia” karya Wage Rudolf Supratman yang dimainkan dengan biola saja, tanpa syair. Kongres ditutup dengan mengumumkan rumusan hasil kongres. Oleh para pemuda yang hadir, rumusan itu diucapkan sebagai Sumpah Setia, berbunyi :
Sumpah Pemuda versi Ejaan Yang Disempurnakan:
Pertama
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
Kedua
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Ketiga
Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Subscribe to:
Posts (Atom)